Dirjen Migas, adalah senjata ampuh yang selalu kami gunakan ketika turun kelapangan dalam rangka penyuluhan penggunaan gas LPJ 3 kg. Program pemerintah pengalihan atau konversi minyak tanah ke gas telah di lakukan. Tahun 2011 ini dengar-dengar pembagian peralatan kompor gas dan tabung LPJ 3 KG akan dilaksanakan di Klaimantan Selatan. Sebagai bagian yang termasuk dalam program pemerintah tersebut aku mendapat banyak pelajaran, pengalaman, dan kenyataan keadaan di lapangan (masyarakat). Mulai dari desa yang jauh, medah yang terjal, mendaki, jalan yang kadang mulus dan kadang berbatu, banjir, dan berjumpa langsung dengan masyarakat. Berbagai keingintahuan dan antusiasme yang berbeda pada setiap masyarakat. Teman-teman satu tim juga yang memiliki kelebihan masing-masing dan ku bisa selalu belajar dan mendapatkan hal baru dari mereka. Terutama "Babe" sebagai orang yang selalu memberikan banyak hal dan pikiran baru bagiku. Meskipun di tengah-tengah kesulitan beliau tetap bisa saja menang dari semuanya dari situasi juga.
Malming ini aku dan tim melakukan kegiatan di salah satu desa di Martapura, dan kejadian di dalamnya mengajarkan satu hal padaku "yai inilah yang terjadi, tidak bisa tidak, ini adalah jalan hidup, warna hidup, tangga hidup yang harus dilewati". Besok, ups maksudnya hari ini jam menunjukkan suasana masih pagi aku akan melakukan kegiatan lagi di desa tajau landung, Keliling Benteng Ilir, dan Sei Bangkal. Akan melewati area yang banjir bahkan saat pertama kali datang memasuki desa tersebut aku bersama Tunder biru 125 cc ku menaiki getek untuk menyebrang melewati jalan aspal yang terendam air. Dengan biaya upah keringan pendorong getek yang dibayar sukarela aku dapat menyebrangi genangan air itu. Getek adalah alat transportasi air jarak amat dekat yang terbuat dari bambu (mirip rakit). Semoga besok kegiatan berjalan lancar, sukses dan bermanfaat untuk semuanya, masyarakat, warga, perangkat desa, aku, tim dan pemerintah. Huaammm.... time to sleep...
Malming ini aku dan tim melakukan kegiatan di salah satu desa di Martapura, dan kejadian di dalamnya mengajarkan satu hal padaku "yai inilah yang terjadi, tidak bisa tidak, ini adalah jalan hidup, warna hidup, tangga hidup yang harus dilewati". Besok, ups maksudnya hari ini jam menunjukkan suasana masih pagi aku akan melakukan kegiatan lagi di desa tajau landung, Keliling Benteng Ilir, dan Sei Bangkal. Akan melewati area yang banjir bahkan saat pertama kali datang memasuki desa tersebut aku bersama Tunder biru 125 cc ku menaiki getek untuk menyebrang melewati jalan aspal yang terendam air. Dengan biaya upah keringan pendorong getek yang dibayar sukarela aku dapat menyebrangi genangan air itu. Getek adalah alat transportasi air jarak amat dekat yang terbuat dari bambu (mirip rakit). Semoga besok kegiatan berjalan lancar, sukses dan bermanfaat untuk semuanya, masyarakat, warga, perangkat desa, aku, tim dan pemerintah. Huaammm.... time to sleep...
Komentar
Posting Komentar