Bahasa inggris, wow merupakan tantangan besar bagi banyak mahasiswa. Karena bahasa inggris merupakan bahasa asing dan bukan sebagai bahasa ibu, tidak mudah untuk mengalahkannya dan menguasainya. Mengapa sebagai tantangan besar, seperti tembok tinggi karena di kampus saya khususnya FMIPA UNLAM Banjarbaru setiap mahasiswa yang akan lulus sebagai sarjana sains harus mampu melewati standar EPT (English Prediction Test) dengan nilai minimal 450. Bukan merupakan nilai yang rendah. Jadi mau tidak mau mahasiswa harus bertemu dengan bahasa inggris untuk menjadi seorang sarjana. Disampaing itu bahasa inggris juga harus dihadapai saat melakukan pencarian referensi bahan penelitian, ketika referensi dalam bahasa indonesia hanya sedikit yang didapatkan maka tidak ada pilihan lain mahasiswa harus menyapa bahasa inggris sebagai jalan kedua untuk menemukan bahan referensinya.
Berbicara mengenai bahasa inggris, aku punya beberapa pengalaman dengannya, mulia mengambil mata kuliah ini dua kali, memulai memakia kaca mata juga pada saat bahasa inggris. Aku di marahi sama guruku. Nulis aja kok salah-salah padahal tinggal nyalin. Ya iyalah pak salah, soalnya saya tidak bisa melihat dengan jelas tulisan bahasa inggris bapak di papan tulis, terpaksa saya mesti melihat buku catatan teman sebangku saat pelajaran bahasa inggris berlangsung. Setelah diperiksakan, ternyata minus 75 mata saya, makanya tulisan saya salah hehe... Dibagian lain diblog ini saya pernah menuliskan pengalaman bahasa inggris yang indah bagi saya. Kembali kedunia present (saat ini). Dua kali saya telah mengikuti tes EPT di kampus, yang pertama jika tidak salah nilainya 350, yang kedua, 420. masih belum samapi pada nilai minimal. semoga saja di tes ketiga nilai 450 dapat dicapai.
Belajar bahasa inggris banyak jalannya, mau belajar otodidak atau ikut les semua bisa dijalani. Namun cobaan terberaat adalah bagaimana selalu menjaga agar motivasi itu terus menerus ada, itulah sesungguhnya masalah yang dihadapi saat ingin menguasai bahasa inggris. Seperti bahasa daerah, bahasa banjar, dayak, jawa, dan bugis. Kita bisa karena kita sering memakianya, menggunakannya, mendengarnya dan ada keinginan untuk bisa memakainya dalam percakapan.
Eh aku langsug loncat saja, aku punya teman. Ia seorang cewe. Pertama kali kenal saat praktikum biologi umum di laboratorium dasar FMIPA Unlam Banjarbaru. Mulai pertama kenal, dia itu orangnya suka ngomong. Jadi kalau sudah ngomong, ngomong terus, nanya terus, sampai saya harus terus menjawab pertanyaan yang diberikannya. Tapi saya suka, karena orang yang suka bertanya berarti orang itu memiliki semangat untuk tau, mahasiswa yang kreatif dan dapat mengambil kesempatan yang ada untuk bertanya mendapatkan ilmu pengetahuan. Terus ketika pretes (yaitu tes yang diberikan sebelum kegiatan praktikum dimulai dengan sekitar 5 soal untuk mengetahui kesiapan dan pemahaman mahasiswa praktikan tentang praktikum yang akan dijalankan) dia selalu mendapatkan nilai tinggi 80, 90, 100. Memang pintar. Kadang sebagai orang yang kreatif saya bisa berkreatif. Karena ingin kenal suatu ketika dia mengerakan pretes benar semuanya harusnya mendapat nilai 100. Dan memang saya catat di daftar nilai 100, tapi yang saya tulis di lembar jawabannya cuma 90. kalau dia kreatif dia akan nayanya dan protes untuk memebetulkan. kalau tidak, nilainya tetap 100 tidak mengurangi nilai sebenarnya. Emang orang kreatif dia datang protes mengoreksi kesalahan nilai, ka ini kan bener semua ko nilainya cuma 90?
Emang aneh juga ya, kenapa juga minta ditulis pandanganku tentang dirinya. Seperti menulis sebuah biografi saja. Tidak salah, bila saya melaksanakan hajatnya. Dalam pandangan saya dia orang yang pintar dan cerdas, pernah sebagai delegasi PMR di tingkat nasional, orang yang periang, bawaannya senang terus. Sehingga orang yang ada di sekitarnya pun ikut ceria dan bersemangat. Tapi kadang tidak tau bahasa banjar hahaha.... taulah apa itu pisit? Dia pun mengajari saya dalam bahasa inggris melalui pesan pendeknya yang menggunakan bahasa inggris. Meskipun seringkali saya harus mencari dan membuka lembaran-lembaran kamus inggris-indonesia untuk membalas smsnya. Thanks sis, you have been give me spirit to learn about english. Dia sangat terampil dalam menurunkan dan menjabarkan penurunan golongan darah meskipun bukan lulusan dari IPA sesuatu yang menakubkan.
Maklum hampir tidak pernah bertemu, tapi pernah juga nanya apa kegiatan kalau malam? ia menjawab, belajar, menulis kuliah siang tadi, membaca Qur'an wuiih. yang terakhir ini begitu mendengarnya terasa tersentuh hati ini. Suatu kebiasaan yang indah. Kebiasaan yang membawa ketentraman dan ketenangan hati, mudah tertawa dan membuat pikiran jadi cerdas. Sepertinya sekarang sudah jarang terdengar suara orang yang sedang membaca Qur,an di rumah-rumah, atau di kos-kos. Lanjut ke berikutnya, dia memiliki cita-cita pengen melanjutkan S2 di luar negeri, cita-cita dan mipi yang besar yang menandakan pemilik mimpi itu punya semangat dan keinginan yang begitu besar untuk menuntut ilmu disana. Saya rasa kemampuan yang dia miliki seperti bahasa inggrisnya, kecerdasaannya mendukung untuk mengantarkannya kesana. banyak beasiswa yang dapat diraih untuk mengejar pendidikan diluar negeri. Nah nie situsnya yang mau mempelajari seluk beluk beasiswa luar negeri silahkan buka sampai dalam.
Ketika hujan turun dan butiran-butiran airnya jatuh mengenai daun-daun rumput dan pepohonan. Daun-daun itu bergetar seperti berdansa. seakan mereka merasa senang dan berbicara mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Tuahan akan hujan yang turun.
Mau nulis apa lagi ya? sekian dulu, bila ada kesempatan di sambung lagi. See you later..
Berbicara mengenai bahasa inggris, aku punya beberapa pengalaman dengannya, mulia mengambil mata kuliah ini dua kali, memulai memakia kaca mata juga pada saat bahasa inggris. Aku di marahi sama guruku. Nulis aja kok salah-salah padahal tinggal nyalin. Ya iyalah pak salah, soalnya saya tidak bisa melihat dengan jelas tulisan bahasa inggris bapak di papan tulis, terpaksa saya mesti melihat buku catatan teman sebangku saat pelajaran bahasa inggris berlangsung. Setelah diperiksakan, ternyata minus 75 mata saya, makanya tulisan saya salah hehe... Dibagian lain diblog ini saya pernah menuliskan pengalaman bahasa inggris yang indah bagi saya. Kembali kedunia present (saat ini). Dua kali saya telah mengikuti tes EPT di kampus, yang pertama jika tidak salah nilainya 350, yang kedua, 420. masih belum samapi pada nilai minimal. semoga saja di tes ketiga nilai 450 dapat dicapai.
Belajar bahasa inggris banyak jalannya, mau belajar otodidak atau ikut les semua bisa dijalani. Namun cobaan terberaat adalah bagaimana selalu menjaga agar motivasi itu terus menerus ada, itulah sesungguhnya masalah yang dihadapi saat ingin menguasai bahasa inggris. Seperti bahasa daerah, bahasa banjar, dayak, jawa, dan bugis. Kita bisa karena kita sering memakianya, menggunakannya, mendengarnya dan ada keinginan untuk bisa memakainya dalam percakapan.
Eh aku langsug loncat saja, aku punya teman. Ia seorang cewe. Pertama kali kenal saat praktikum biologi umum di laboratorium dasar FMIPA Unlam Banjarbaru. Mulai pertama kenal, dia itu orangnya suka ngomong. Jadi kalau sudah ngomong, ngomong terus, nanya terus, sampai saya harus terus menjawab pertanyaan yang diberikannya. Tapi saya suka, karena orang yang suka bertanya berarti orang itu memiliki semangat untuk tau, mahasiswa yang kreatif dan dapat mengambil kesempatan yang ada untuk bertanya mendapatkan ilmu pengetahuan. Terus ketika pretes (yaitu tes yang diberikan sebelum kegiatan praktikum dimulai dengan sekitar 5 soal untuk mengetahui kesiapan dan pemahaman mahasiswa praktikan tentang praktikum yang akan dijalankan) dia selalu mendapatkan nilai tinggi 80, 90, 100. Memang pintar. Kadang sebagai orang yang kreatif saya bisa berkreatif. Karena ingin kenal suatu ketika dia mengerakan pretes benar semuanya harusnya mendapat nilai 100. Dan memang saya catat di daftar nilai 100, tapi yang saya tulis di lembar jawabannya cuma 90. kalau dia kreatif dia akan nayanya dan protes untuk memebetulkan. kalau tidak, nilainya tetap 100 tidak mengurangi nilai sebenarnya. Emang orang kreatif dia datang protes mengoreksi kesalahan nilai, ka ini kan bener semua ko nilainya cuma 90?
Emang aneh juga ya, kenapa juga minta ditulis pandanganku tentang dirinya. Seperti menulis sebuah biografi saja. Tidak salah, bila saya melaksanakan hajatnya. Dalam pandangan saya dia orang yang pintar dan cerdas, pernah sebagai delegasi PMR di tingkat nasional, orang yang periang, bawaannya senang terus. Sehingga orang yang ada di sekitarnya pun ikut ceria dan bersemangat. Tapi kadang tidak tau bahasa banjar hahaha.... taulah apa itu pisit? Dia pun mengajari saya dalam bahasa inggris melalui pesan pendeknya yang menggunakan bahasa inggris. Meskipun seringkali saya harus mencari dan membuka lembaran-lembaran kamus inggris-indonesia untuk membalas smsnya. Thanks sis, you have been give me spirit to learn about english. Dia sangat terampil dalam menurunkan dan menjabarkan penurunan golongan darah meskipun bukan lulusan dari IPA sesuatu yang menakubkan.
Maklum hampir tidak pernah bertemu, tapi pernah juga nanya apa kegiatan kalau malam? ia menjawab, belajar, menulis kuliah siang tadi, membaca Qur'an wuiih. yang terakhir ini begitu mendengarnya terasa tersentuh hati ini. Suatu kebiasaan yang indah. Kebiasaan yang membawa ketentraman dan ketenangan hati, mudah tertawa dan membuat pikiran jadi cerdas. Sepertinya sekarang sudah jarang terdengar suara orang yang sedang membaca Qur,an di rumah-rumah, atau di kos-kos. Lanjut ke berikutnya, dia memiliki cita-cita pengen melanjutkan S2 di luar negeri, cita-cita dan mipi yang besar yang menandakan pemilik mimpi itu punya semangat dan keinginan yang begitu besar untuk menuntut ilmu disana. Saya rasa kemampuan yang dia miliki seperti bahasa inggrisnya, kecerdasaannya mendukung untuk mengantarkannya kesana. banyak beasiswa yang dapat diraih untuk mengejar pendidikan diluar negeri. Nah nie situsnya yang mau mempelajari seluk beluk beasiswa luar negeri silahkan buka sampai dalam.
Ketika hujan turun dan butiran-butiran airnya jatuh mengenai daun-daun rumput dan pepohonan. Daun-daun itu bergetar seperti berdansa. seakan mereka merasa senang dan berbicara mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Tuahan akan hujan yang turun.
Mau nulis apa lagi ya? sekian dulu, bila ada kesempatan di sambung lagi. See you later..
Komentar
Posting Komentar