Langsung ke konten utama

Bongkahan seperti Permata

Disebuah negeri, ada seorang pemuda Punya keluarga dan punya saudara. Mulai Usia remaja dia suka berjalan dari satu daerah ke daerah lain, dengan restu keluarganya dia mengambara, mencari usaha, makanan pokok, mencari buah-buahan dan air. Dalam perjalanan menyusuri pinggiran hutan dia pernah bertemu kala, kelabang, ular dan digiggitnya. Dan lukanya sempat menjadi lebam, bengkak dan minggalkan bekas hitam. Dia berjalan, dari satu waktu-kewaktu berikutnya, tiap hari ada saja dia menemukan makanan, buah-buahan namun hanya buah-buah kecil, tak pernah dia menemukan buah-buah yang besar.
3 tahun di daerah itu lalu sang pemuda berpindah ke negeri yang lainnya melanjutkan pencariaannya. Sampai berhenti di negeri yang baru. Hampir sama seperti di negeri sebelummnya sekitar tiga setengah tahun dia mengembara, mencari makanan hanya buah-buah kecil yang ditemuinya.

Kini kini hampir 7 tahun dia dinegeri itu, mulai terlihat, yang lebih dari sekedar buah-buah kecil. Dari retakan-retakan tanah (tanah yang terbelah) dia mulai menemukan bongkahan bongkahan seperti permata. Berkilauan menyilaukan mata. Setelah didekatinya dan diambilnya, batu itu keras, jernih, bening, bahagia menyentuhnya dan indah dipandang menyejukkan mata dan hati. Dia kumpulkan satu persatu bongkahan batu itu, dia masukkan dalam karung bakulnya. BEgitu senang, gembira menemukan bongkahan-bongkahan seperti batu permata ini. Waktu berjalan, terus dia mengumpulkannya. Dari pagi hingga tengah hari dia berjalan menyusuru permukaan tanah terus mengumpulkan. Dan suara perlahan dan pelan terdengar ddidekatnya. Ternyata itu suara perutnya yang mulai meminta untuk diisi. Lapar perlahan muncul menggeliat dari dalam lambungnya. Tuntutan jasmani untuk makan dan mengisi energi.  Agar dapt terus beraktivitas dan melajutkan usahanya.

Dinegeri yang sekarang dia menoleh kekanan, kekiri mencoba mencari makanan, mungkin ada buah di atas pohon atau ada hewan di permukaan tanah yang bisa ia buru. Namun Tak terlihat sesuatu pun yang mau ditangkapnya. HAruskah kutinggalkan negeri ini, dimana bongkahan seperti permata banyak terdpat di dalam timbuann tanahnya pergi untuk mengisi dan menentramkan lambung perut yang bergejolak?     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTIKEL KUNANG-KUNANG MUNGKINKAH MEMELIHARA KUNANG-KUNANG?                 Orang yang baru mulai belajar mengenali kunang akan membuat catatan perbedaan antara kunang jantan dan betina dari spesies P. pyralis . Ukuran tubuh betina kadang-kadang lebih besar dari jantan. Jantan mempunyai lentera lebih besar dari betina. Jantan terbang mencari betina yang biasanya menempel di atas daun, ranting atau batang pohon. Betina memiliki lentera yang jauh lebih kecil dari jantan. Lentera betina akan berkedip jika melihat jantan. Selisih antara kedipan lentera jantan dan direspon oleh betina adalah sekitar 2 detik pada spesies ini. Informasi ini dapat digunakan untuk berburu kunang betina dengan menggunakan kedipan cahaya dari pen light untuk meniru pola kedipan cahaya dari jantan. Kemampuan berburu kunang betina dan menangkap betina kunang jenis P. pyralis menjadikannya ideal untuk mempelajarinya dan meneliti perkawina...

MENJEMPUT RIZKI, BANJARMASIN KE BALIKPAPAN PAGE 73

Perjalanan banjarmasin kalsel ke Balikpapan kaltim aku tempuh dengan menggunakan bis selama kurang lebih 12 sampai dengan 15 jam perjalanan darat. Hari ini mengambil keberangkatan bis pertama jam 12.00 wita melewat rute banjarmasin, banjarbaru, martapura, rantau, kandangan, amuntai, tanjung, grogot, labangka, paser dan balikpapan. Jam 23.00 bis kami telah singgah di wirang tanjung untuk istirahat shalat dan makan. Makanan disini ada sate, nasi kuning, tahu, bakwan, pisang goreng, bakso. Aku lebih suka makan sate atau tahu goreng. Ke balikpapan karena menjemput rizki yang ada di balikpapan. Rizki dapat dijemput dengan cara bekerja. Ada juga rizki yang tidak di jemput, melainkan rizkinya diantar. Kenapa kita perlu menjemput rizki? Kita bekerja untuk menjemput rizki yang sengan rizki ini dapat menolongi kita untuk dapat beribadah, menolongi dalam menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu, untuk memenuhi nafkah iyal/keluarga, agar kita menjaga muruah/kehormatan diri tidak meminta-minta, dan jika ...

DIAJARI BAYI PAGE 74

Liburan lebaran idul adha 1445 tahun 2024 aku pulang mudik dari Balikpapan Kalimantan Timur ke Banjarmasin Kalimantan Selatan pulang naik bus antar provinsi dengan rute Balikpapan, penyeberangan Fery Kariangau-Penajam Paser Utara, Wirang, Tanjung, Barabai, Kandangan, Rantau, Binuang, Mataraman, Astambul, Martapura, Banjarbaru, Gambut dan tujuan akhirnya di Banjarmasin. Berangkat dengan jadwal bus pukul 18.30 Wita. Sampai di penyeberangan fery Kariangau penuh, di tempat itu keadaanny antri mau masuk ke Fery. Karena mendekati mau libur hari raya kurban dan weekend   jadi diperkirakan karena ituah banyak orang melakukan perjalanan Kaltim ke Kalsel. Saat di Fery aku naik ke rooftop ada tempat duduk di samping ruangan kapten pengemudi fery. Saat itu bulan telah terlihat dengan terang, suasana langit yang cerah membuat bulan dan bintang terlihat terang dan jelas. Sambil memandang ke langit dengan hiasan bulan dan bintang yang terlihat begitu indah. Ditambah hembusan angin laut malam ya...