Langsung ke konten utama

PAGE 29 HARI KEBANGAAN

17 Agustus 2020, Hari kebanggan bangsa Indonesia. Hari dimana bangsa Indonesia Merdeka dari para penjajah. 17 Agustus dibangun dengan perjuangan besar, dengan darah para pejuang, para pahlawan. Mereka berjuang mati matian, mengorbankan jiwa dan raga mereka untuk memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia, negara yang tanahnya kita pijak saat ini. Negara yang oksigennya senantiasa kita hirup setiap menit. Perjuangan, usaha dan pengorbanan para pejuang begitu besar. Bandingkanlah dengan keadaanmu saat ini, apa yang kamu lakukan seharian tadi? Apakah yang kamu lakukan ada miripnya dengan jalan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan. Mungkin secoret tinta pun tidak mirip, tidak dijalan para pejuang yang

berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia.

Sadarlah wahai diri, sadarlah aku, kamu, kalian. Bahwa Perjuangan kemerdekaan Indonesia terus berlanjut. Para pejuang negeri ini, Jend A. Yani, Jend Sudirman, KH. Hasyim Asyari, KH. Ahmad Dahlan, Sukarno, M. Hatta, beliau beliau telah menitipkan dan memberikan perjuangan Negara Indonesia kepadaku, kepada kamu. Negara Indonesia ini dalam genggamanmu, kemana kamu akan membawanya. Akankah kamu akan membawanya dalam kemalasan, kelemahan, ketidaktahuan, atau jalan di tempat. Ataukah aku, kamu akan bergerak, mengembangkan diri, membawa negara Indonesia menjadi lebih Baik.  Negara Indonesia ini adalah milikmu. Negara ini adalah bajumu.

Senin, 17 Agustus 2020 ini, kesadaran diri, semangat, perjuangan, perjalanan panjang kembali dimulai. Api obor kembali dihidupkan. 100 % semangat kembali dibulatkan untuk berjuang, bersama para pejuang. Kepercayaan bahwa aku dan kamu bermanfaat, memberi kebaikan di Indonesia. Bagaimana para pejuang kemerdekaan menahan lapar, lelah, dinginnya malam, tidur di bawah dedauan, karena mereka berjuang membebaskan negara Indonesia ini dari penjajahan, dari keterpurukan, dari ketidak berdayaan, dari kebodohan, dari kelemahan. Mereka terus maju, meskipun pelan mereka tidak pernah berhenti, terus maju.

Ketika mereka berjuang, senjata terbatas, bambu runcing, senapan. Namun mereka terus maju. Menggunakan apa yang ada untuk berjuang. Berjuang dari sisi mana saja yang mereka mampu. Ada berjuang di dapur umum, di bagian mata mata, bagian tentara, bagian guru dan pendidikan. Mereka berjuang, tidak berpangku tangan. Kekuatan terbesar yang mengobarkan mereka adalah kekuatan iman.

17 Agustus 2020 ini, disore ini aku berikrar berihtiar akan berjuang seperti para pejuang kemerdekaan, dari mana aku mampu memulainya. Aku akan menulis setiap hari minimal satu artikel yang terdiri dari minimal 1.000 kata. Aku mau kuat agar negeri Indonesia Kuat. Aku mau berjuang agar negeri Indonesia mau berjuang. Tolong bimbinglah aku, bantulah aku, dukunglah aku dengan dukungan, bimbingan dan bantuan yang mampu kamu bantu. Dari sisi apa saja yang bisa kamu bantu. Paling bisa untuk kamu rubah adalah dirimu sendiri. Aku tak mampu merubahmu, aku tak mampu memaksamu untuk berubah, untuk berjuang. Tapi aku bisa merubah diriku untuk berjuang. Aku bisa memaksaku untuk berjuang, dari sisi ini. Dari jalan menulis satu artikel 1.000 kata setiap hari.

Semoga ini menjadi 1% kebiasaan yang akan memicu kebiasaan ku, kebiasaanmu yang positif lainnya yang akan muncul. Yang akan timbul seperti reaksi berantai.

Setiap bidang ada gurunya, maka siapakah guruku dalam menulis. Aku belum punya guru, Tere Liye lah yang mengajarkan bahwa jika ingin menulis mulailah dengan menulis 1.000 kata setiap hari selama 180 hari. Menulis dengant terus menerus, tanpa terputus sehari pun. Latihan dan perjuangan itu memang perlu kegigihan. Dan setiap pelatihan sepertinya perlu melewati rintangan, kesusahan dan ketidak nyamanan. Perlu melangkah maju dari zona nyaman ke zona tidak nyaman. Zona tidak nyaman membawa bergerak terus maju bukankah lebih baik dari pada zona nyaman tapi disitu situ aja.

Pemuda bongkar pasanglah kebiasaanmu. Para pejuang menggunakan cara dan taktik yang sesuai dengan keadaan dan kondisi di medan pertempuran. Aturlah taktik mu. Bongkar pasanglah caramu sampai kamu menemukan cara yang tepat yang sesuai dengan dirimu, yang sesuai dengan keadaan dirimu.

Ya, sampai saat ini pun aku belum tau apa yang akan aku tulis. Apa temanya. Mengangkat tentang tulisan apa. Yang utama, mulailah langkah pertama. Memulai langkah pertama lebih penting dari pada kesuksesan. Dirimu akan selalu tidak siap untuk memulai. Mulai sajalah. Dan biarkan perjuangan, kegigihan, tekad, keyakinan, kepercayaan menjadai teman kita untuk terus maju, terus bergerak dan terus melangkah serta terus berkarya.

Di sini, di kos ini, merasa malu. Dihari kemerdekaan ini, hari yang membanggakan, apa yang telah dilakukan selama ini. Apa yang telah dilakukan untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan. Seberapa banyak kita ingat, mengenang dan melihat perjuangan para pahlawan. Di ketika aku dan kamu tidur, ingatkan kita tentang bagaimana tidur para pejuang disaat perjuangan kemerdekaan Indonesia. Apakah mererka tidur di atas kasur yang empuk atau tidur di atas dedaunan hutan di bawah pohon rindang karena sedang berjaga mempertahankan negara Indonesia yang baru akan berdiri. Ketika aku dan kamu tidur nyenyak, tidur tidak terjadwal, apakah para pejuang tidur dengan jadwal yang disiplin, menjaga  jatah waktu jaga mereka.

Ketika pagi hari berangkat ke tempat kerja, apakah aku, kamu ,ingat bagaimana dan apa yang dilakukan para pejuaang ketika mereka berangkat ke tempat kerja. Bagaimana perasaan mereka bekerja demi untuk Indonesia merdeka. Bahkan ketika kita berbicara kepada sesama rekan kerja kita, bercerita berbicara kepada tetangga kita apakah kita seperti para pejuang kemerdekaan, membicarakan bagaimana cara dan bagaimana perkembangan untuk menuju Indonesia Merdeka. Sungguh sepertinya masih belum ada apa apanya yang kita lakukan untuk mengikuti melanjutkan perjuangan para pejuang kemerdekaan Indonesia.

Aku melihat keadaanku saat ini, lalu apa yang akan kamu lakukan selanjutnya, apa yang akan kamu kerjakan berikutnya, dan apa yang akan kamu lakukan untuk menjalankan amanah perjuangan Negeri Indonesia yang telah diberikan oleh para Pejuang kepadamu. Apa yang akan kamu lakukan saat ini, dan apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?

Jalan mana saja yang akan kamu lakukan untuk memulai langkah pertama perjuanganmu, lakukanlah. Mulailah langkah pertama. Apa saja. Para pejuang terus berjasa bagi aku dan bagimu. Dimana tempat kamu tinggal. Disitu ada jasa para pejuang yang terdahulu. Yang telah wafat dan memberikan manfaat bagimu.

Pesan dan petunjuk dari Tere Liye tentang memulai menulis, 1) memulai itu mudah, 2) Penulis yang baik melihat dengan sudut pandang berbeda, sudut pandang spesial, 3) Penulis yang baik perlu amunisi, maka isilah amunisi dengan membaca, melakukan perjalanan dan bertemu dengan orang yang ahli dibidangnya, 5) gaya bahasa menulis adalah kebiasaan dan 4) mengakhiri itu lebih mudah. Ingin belajar langsung dan mendapat bimbingan dari Tere Liye. Ada yang belajar menulis dengan setiap hari menulis 40 cerpen tiap harinya. Aku akan belajar dengan Tere Liye dengan menulis satu artikel minimal 1000 kata setiap hari selama 180 hari secara terus menerus.

Balikpapan, 17 Agustus 2020

17.33 Wita

(1:179)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTIKEL KUNANG-KUNANG MUNGKINKAH MEMELIHARA KUNANG-KUNANG?                 Orang yang baru mulai belajar mengenali kunang akan membuat catatan perbedaan antara kunang jantan dan betina dari spesies P. pyralis . Ukuran tubuh betina kadang-kadang lebih besar dari jantan. Jantan mempunyai lentera lebih besar dari betina. Jantan terbang mencari betina yang biasanya menempel di atas daun, ranting atau batang pohon. Betina memiliki lentera yang jauh lebih kecil dari jantan. Lentera betina akan berkedip jika melihat jantan. Selisih antara kedipan lentera jantan dan direspon oleh betina adalah sekitar 2 detik pada spesies ini. Informasi ini dapat digunakan untuk berburu kunang betina dengan menggunakan kedipan cahaya dari pen light untuk meniru pola kedipan cahaya dari jantan. Kemampuan berburu kunang betina dan menangkap betina kunang jenis P. pyralis menjadikannya ideal untuk mempelajarinya dan meneliti perkawina...

PAGE 60 BUS PULAU INDAH JAYA BALIKPAPAN – BANJARMASIN, TEMAN SETIA BAGI PERANTAU DI KALIMANTAN TIMUR

Seorang perantau kerap merasakan perjalanan darat atau udara. Perjalanan dari tempat rantaunya menuju rumah tempat lahir atau tempat orang yang dicintai tinggal, perjalanan menemui keluarga karena ingin melepas rindu. Di tahun 2016 masuk bekerja diterima di Banjarmasin. Sekitar 3 bulan kemudian melaksanakan tugas merantau ke Balikpapan, kurang lebih dua bulan kemudian ditugaskan di Samarinda. Tahun 2020 dipanggil kembali   untuk bertugas di Balikpapan sampai sekarang. Sebagai perantau, perjalanan pulang dari Balikpapan ke Banjarmasin sering dilakukan. Perjalanan dari Balikpapan ke Banjarmasin dapat ditempuh lewat udara selama sekitar 55 menit penerbangan. Sedangkan lewat darat juga dapat ditempuh menggunakan Bus selama 12 jam s.d 15 jam. Saya dahulu sering pulang ke Banjarmasin menggunakan udara dan kembali ke Balikpapan lewat darat. Kini perubahan kondisi, saya lebih sering pulang ke Banjarmasin lewat darat dan kembali ke Balikpapan juga lewat darat. Dari Balikpapan ke Banjarmas...

MENJEMPUT RIZKI, BANJARMASIN KE BALIKPAPAN PAGE 73

Perjalanan banjarmasin kalsel ke Balikpapan kaltim aku tempuh dengan menggunakan bis selama kurang lebih 12 sampai dengan 15 jam perjalanan darat. Hari ini mengambil keberangkatan bis pertama jam 12.00 wita melewat rute banjarmasin, banjarbaru, martapura, rantau, kandangan, amuntai, tanjung, grogot, labangka, paser dan balikpapan. Jam 23.00 bis kami telah singgah di wirang tanjung untuk istirahat shalat dan makan. Makanan disini ada sate, nasi kuning, tahu, bakwan, pisang goreng, bakso. Aku lebih suka makan sate atau tahu goreng. Ke balikpapan karena menjemput rizki yang ada di balikpapan. Rizki dapat dijemput dengan cara bekerja. Ada juga rizki yang tidak di jemput, melainkan rizkinya diantar. Kenapa kita perlu menjemput rizki? Kita bekerja untuk menjemput rizki yang sengan rizki ini dapat menolongi kita untuk dapat beribadah, menolongi dalam menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu, untuk memenuhi nafkah iyal/keluarga, agar kita menjaga muruah/kehormatan diri tidak meminta-minta, dan jika ...