Cincin nikah melingkar di jemari manismu sebelah kiri. Cincin “perak” bagi lelaki dan cincin emas bagi perempuan. Cincin nikah ini melambangkan sebuah ibadah istimewa yang diberikan dan dianugerahkan Tuhan kepadamu yaitu ibadah menikah. Ibadah yang dalam hukum fikih menempati satu bab khusus yaitu munakahat. Cincin nikah yang menjadi simbol bahwa engkau telah melengkapi separuh agamamu. Cincin ini juga menjadi kebanggaan karena kita telah mirip dan mengikuti jalan Nabi Muhammad yaitu menikah karena Anabi Muhammad juga menikah. Sehingga banggalah orang yang telah memiliki cincin nikah di jari manisnya.
Cincin nikah juga menjadi tanda bahwa ibadah shalat kita telah digandakan 70 kali lipat karena kita telah menikah. Sebagai tanda pula bahwa kita memiliki anugerah cinta dan mencintai seseorang yang dengan cinta itu adalah nikmat besar dari Allah bahwa dikarunia cinta dari Allah yang halal yang sah.
Membahasa cincin nikah berdampingan dan berhimpitan dengan menikah. Apa sebenarnya tujuan menikah itu? Dalam kitab Siyarussalikin karangan Syekh Abdussomad al Palembangi yang merupakan keringkasan dari kitab Ihya Ulumuddin, menyebutkan tujuan dan kelebihan menikah, diantaranya sebagaimana dimaksud yaitu :
a. Memperoleh anak
Bahwa menikah adalah perintah Allah melalui tuntunan dan contoh dari Nabi Muhammad. Menikah bertujuan agar memperoleh anak supaya tidak sunyi bumi dari jenis makhluk Allah yang bernama manusia. Allah menjadikan bumi ini untuk manusia, agar manusia melaksanakan tugasnya dibumi sebagai khalifah yan beribadah kepada Allah. Dan agar manusia terus ada mengisi bumi maka sesuai dengan kehendak Allah maka menihkahlah manusia agar mempunyai anak keturunan manusia yang terus melanjutkan tugas sebagai khalifah di bumi.
Anak yang sholeh adalah salah satu amal jariyah bagi kedua orang tuanya. Anak yang soleh seperti aset dunia akhirat yang dapat terus mengalirkan dan memberikan pahala kepada kedua orang tuanya. Anak yang sholeh dan solehah mendoakan kedua orang tuanya. Islam mengajarkan agar seorang anak yang soleh mendoakan kedua orang tuanya agar diampuni segala kesalahannya, dan agar kedua orang tuanya mendapat kasih sayang Allah. Kasih sayang yang diberikan orang tua kepada anaknya mendapat balasan dengan kasih sayang dari Allah yang maha penyayang.
b. Memecahkan hawa nafsu
Menikah membuat hati menjadi lebih tentram dan tenang dan dapat lebih fokus dan khusuk dalam beribadah kepada Allah. Hati tidak lagi bimbang akan lawan jenis karena telah ada istri tercinta yang melengkapi dan menemaninya. Dengan tentramnya hati maka ibadah dapat lebih khusuk. Dengan menikah nafsu manusia akan lebih terkendali, seorang lelaki akan lebih mampu menundukan matanya dari melihat yang tidak halal.
c. Mengatur urusan rumah tangga
Akan habislah waktu seorang lelaki jika dia harus mengerjakan segala pekerjaan dan urusan rumah tangga sendirian. Dengan adanya seorang istri, maka ada yang menolongnya lebih meringankan dalam mengurus urusan dan pekerjaan rumah tangga.
d. Menikah menjinakkan dan menyukakan hati
Menikah adalah suruhan Allah. Segala perintah yang Allah berikan kepada hambanya adalah isinya rahmat dan kebaikan semuanya. Menikah dengan seorang perempuan yang disukai akan mebuat hati jadi senang, bahagia, sukacita, dan jinak. Hati yang gembira akan sangat menolongi dan membantu dalam mendirikan dan berbuat ibadah. Diantara kesukaan alami dari tubuh manusia adalah makan, minum, wanita, istirahat. Maka kesukaan ini perlu kita penuhi agar kesenangan tubuh terpenuhi secukupnya agar tubuh bisa lebih ringan dibawa beribadah. Ada waktu yang kita gunakan untuk memberikan kesukaan pada tubuh yaitu makan, minum, istirahat dan bercanda, berkasih sayang dengan istri. Dan ada pula waktu yang kita gunakan untuk beribadah kepada Allah dan ada pula waktu yang kita gunakan untuk menghitung, memeriksa perjalanan kegiatan kehidupan kita selama sehari semalam apakah ada berbuat kebaikan atau apakah ada berbuat keburukan. Jika ada maka kita bisa bersyukur dan jika ada keburukan maka kita bisa berrtaubat beristigfar.
Menikah yang diberikan kabar dan cara dari Nabi Muhammad bahwa memilih menikah dengan seorang yang baik agamanya. Baik agamnya akan baik akhlaknya. Dan jika dilihat dan dibuka lebih dalam lagi seseorang yang baik agamanya maka ia memiliki segala kriteria dan jalan dan cara dan perlengkapan untuk dapat memperoleh baik keturunannya, baik wajahnya dan baik hartanya. Kenapa bisa demikian, mari kita lihat dan kita buka satu persatu.
Baik agamnya berarti bahwa orang itu memiliki taqwa yang tinggi. Segala sesuatu kunci kesuksesan dan kemuliaan dunia dan akhirat telah ada di ajaran Nabi Muhammad. Seseorang yang baik agamanya kemungkinan besar ia berasal dari keturunan yang baik. Berkat doa, usaha, didikan dan permohonan buyut, kakek, nenek dan ayah ibunya lah seorang anak dapat menjadi baik agamnya. Sehingga jika seseorang baik agamnya berarti bahwa kakek neneknya, ayahnya dan keturunan sebelumnya juga memiliki keturunan yang baik agamanya. Bibit yang baik berasal dari pohon yang baik. Karena buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Orang dengan agamanya yang baik tak jauh dari agama yang baik kedua orang tuanya.
Baik agamanya yang berarti bahwa ia taqwa takut kepada Allah. Bahwa ia seorang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya. Orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya akan dianugerahi oleh Allah nur, yang dengan nur ini terlihat indah mukanya. Wajahnya enak untuk dipandang. Orang yang memandang wajahnya akan menimbulkan semangat beribadah. Akan menimbulkan cinta dan kasih sayang kepadanya. Inilah yang menjadi sebab kenapa seorang yang baik agamanya akan memiliki baik wajahnya. Karena wajahnya dipenuhi nur ilmu dan nur mengamalkan ilmu.
Seseorang yang baik agamnya berarti ia memiliki segala syarat yang membuat ia mampu bekerja dengan sungguh-sungguh, dengan ilmu, dengan ikhlas. Seorang yang baik agamanya maka ia mampu bekerja dengan disiplin sesuai waktu yang telah ditentukan, masuk jam 8 pulang jam 5 sore sesuai dengan ketentuan tempat ia bekerja. Orang yang baik agamanya akan memiliki kesehatan tubuh dan kebugaran jiwa yang tinggi karena ia menjaga shalat lima waktu. Yang dimana di dalam shalat lima waktu ini terkandung sumber kesehatan badan dan jiwa. Seseorang yang shalat dengan khusuk memiliki kelebihan menajamkan konsentrasi. Apalagi ditambah ibadah shalat sunat yang lainnya yang diantaranya dapat meningkatkan imun tubuh. Seorang yang baik agamanya akan suka mebantu orang disekitarnya dan akan selalu sangat senang bila dapat bermanfaat untuk lingkungannya. Dan hal tersbut adalah ciri kerja keras.
Orang yang baik agamanya akan cerdas pikirannya karena ia suka harum-haruman, orang yang baik agamanya akan mampu kerja ikhlas. Artinya orang yang baik agamanya memiliki ciri ciri yang dibutuhkan untuk dapat melakukan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Hal inilah yang akan membuat seorang yang baik agamanya ia akan mampu melaksanakna kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas yang akan mampu membawa ia menajdi seseorang yang baik hartanya. Seseorang yang baik agamanya akan mampu menggunakan harta yang dimilikinya untuk jalan kebaikan. Untuk menjadikan orang lain sukses. Orang yang baik agamanya akan mempu terus menebarkan energi psositif dan dapat menggunakan 4 TA (harta, tahta, kata, cinta ) untuk kebaikan dan jalan kebaikan bagi orang lain. Maka tepat ketika Nabi mengajarkan bahwa menikahlah dengan kriteria utama memilih yang baik agamnya. Maka kebaikan yang lainnya akan mengikut kepadanya.
Lantas pertanyaannya sekarang bagaimana jika telah menikah dengan orang yang belum atau kurang baik agamnya, entah kualitas agama kita atau kualitas agama pasangan kita? Maka jawabannya adalah bertaubatlah dengan memperbaiki diri kita dan pasangan kita, dengan belajar ilmu agama, dengan mendatangi majlis ta’lim, membuka buku atau kitab-kitab agam dan mendatangi guru-guru untuk belajr ilmu agama. Karena suruhan Nabi Muhammad menuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat. Selalu ada kesempatan untuk kita belajar dan berubah menajdi lebih baik. Selama hidung kita masih dapat terus menghirup Oksigen maka ada kesempatan untuk kita terus belajar. Berubah menjadi baiklah dan biarkan Allah yang akan menuntun dan membimbing kita.
Balikpapan, 17 November 2020
Ttd
Rouhi Fidak
Komentar
Posting Komentar