Manusia dianugerahi organ yang sangat istimewa yaitu otak. Organ otak ini lembut namun nilainya dan perannya luar biasa, yaitu sebagai pusat pengendalian seluruh organ tubuh yang lainnya seperti mata, hati, jantung, paru-paru tangan kaki dan bagian tubuh lainnya. Otak juga merupakan tempat penyimpanan segala informasi dalam hidup kita.
Setiawan A. dan Anton J, 2019
menyebutkan bahwa susunan otak kita terdiri dari sekitar 72 sampai dengan 78 %
nya adalah air, 10 s.d 12 % nya adalah protein dan 8 s.d 10 % nya adalah lemak.
Otak memiliki berat sekitar 2% dari keseluruhan berat tubuh kita, namun
menggunakan 20 % Oksigen dan 20% kalori kita. Karena banyaknya proses yang
terjadi di dalam otak maka banyak pula energi dan kalori yang diperlukan oleh
otak.
Otak kita terdiri dari sekitar 1
triliun sel otak, yang terbagi menjadi 100 miliar sel aktif dan 900 miliar sel
pendukung. Kamu dan saya memiliki jumlah sel yang sama (Setiawan A. dan Anton
J, 2019). Tapi kenapa sifatnya berbeda? Dan kepintarannya berbeda?
Yang membuat seseorang menjadi lebih
pintar dari yang lainnya adalah jumlah sambungan antar sel berbeda tiap orang.
Sambungan antar sel yang lebih banyak akan semakin membuat orang lebih pintar.
Sambungan sel itu terjadi Ketika kita membaca, melihat, melakukan atau
mempelajari hal baru. 1 sel otak dapat berhubungan
membuat sambungan dengan 20.000 sel otak lainnya. Jika Einstein yang dikatakan sangat
jenius baru menggunakan 10% bagian dari otaknya, berarti setiap manusia, kita memiliki
potensi sangat besar untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan menjadi
jauh lebih hebat dan lebih besar (Setiawan A. dan Anton J, 2019)
Setiawan A. dan Anton J, 2019
menyebutkan bahwa John Von Newman meneliti dan menghitung kapasitas otak
manusia dan menghasilkan bahwa jika kita membaca semua buku pada seluruh
perpustakaan di dunia, termasuk perpustakaan Balikpapan maka otak kita belum
penuh dan masih menyisakan ruang ksoong untuk bisa menampung informasi lagi. Masya
Allah, luar biasa ciptaan Allah yang dianugerahkan dan diberkan kepada kita
yaitu otak.
Setiawan A. dan Anton J, 2019
menyebutkan pula bahwa seorang peneliti dari Maxplanc Institute, Prof. Sean Adams
pada penelitiannya menyebutkan bahwa otak manusia yaitu otak kita hanya akan
penuh jika setiap 1 detik kita belajar 1 hal baru selama 30 juta tahun. Masya
Allah tabarakallah. Umur kita kebanyakan maksimal 100 tahun, masih ada 29 juta
tahun lebih kita bisa mengisi informasi lagi. Saya rasa ini kaitannya jika kita
bisa mengisi waktu dengan waktu yang berkah untuk meningkatkan kapasitas diri,
seperti yang diajarkan guru kita bahwa shalat awwabin 6 rakaat antara magrib
dan isya nilainya sama dengan 12 tahun ibadah. Jika dikerjakan setiap hari mkaa
selama 10 hari kita dinilai ibadah 120 tahun. jika dikerjakan 100 hari maka
dinilai ibadah 1.200 tahun. Jika dikerjakan 1000 hari seperti 12.000 tahun. Inilah
salah satu alternatif agar bisa mengisi kapasitas otak yang akan penuh selama
30 juta tahun.
Otak sama, lalu apa yang membuat
sifat tiap orang berbeda? Jawabannya adalah karena genetik dan lingkungannya
berbeda. Segala sifat yang kita miliki saat ini yang muncul disebut dengan
fenotip kita. Fenotip kita tersusun dari 20 % genetik dan 80 % lingkungan.
Fenotip = 20% genetik + 80% lingkungan
20 % genetik ini adalah khusus bagi kita. 20% genetik ini seperti
prinsip pareto 20% yang jika difokuskan dapat memberikan hasil besar.
Dalam strata genetik menurut
STIFIn, tingkatan yang paling tinggi adalah jenis kelamin, mesin kecerdasan
(MK), Drive, kapasitas hardware dan golongan darah.
Mesin Kecerdasan (MK) adalah sistem operasi dalam otak kita. Jika diibaratkan komputer
maka mesin kecerdasan ini adalah sistem operasinya seperti windows, aple, atau android.
Manusia memiliki 5 macam mesin kecerdasan. Ada mesin kecerdasan Sensing,
Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting. Mesin kecerdasan ini artinya sistem operasi
yang berjalan dalam otak kita. Diantara ke 5 jenis mesin kecerdasan tersebut
ada salah satunya yang paling dominan yang menjadi pemimpin dalam menjalankan sistem
operasi dalam otak kita. 1 mesin kecerdasan yang dominan/Pemimpin, sedangkan 4
mesin kecerdasan lainnya ada, namun sebagai pendamping yang berada dibawahnya.
Mesin kecerdasan ini adalah
tempat pada otak dimana sistem operasi dan jenis operasi pada otak berlangsung.
5 mesin kecerdasan ini menempati bagian tertentu pada otak. Ada bagian limbik
kanan, limbik kiri, neurokorteks kanan, neurokorteks kiri dan otak tengah.
Setiap orang memiliki satu jenis
mesin kecerdasan yang dominan dan menjadi pemimpin. Mesin kecerdasan ini telah
dianugerahkan tuhan dan telah ditetapkan tuhan kepada kita agar menajdi ciri
khas dan kelebihan bagi kita. Jika kita dapat meningkatkan dan mengembangkan
diri melalui dan melewati mesin kecerdasan yang dominan ini maka hasilnya akan
lebih besar, optimal dan gue banget.
Lalu bagaimana kita mengetahui
apa mesin kecerdasan yang menjadi pimpinan dan bawaan dari lahir dalam otak
kita dalam diri kita? Cara mengetahuinya adalah dengan menggunakan tes sidik
jari. Pola pada sidik jari kita mampu menunjukkan mesin kecerdasan yang dominan
dan posisi nya pada otak. Melalui tes sidik jari STIFIn. Dari tes Stifin maka
akan diketahui dua jenis genetik, yaitu jenis mesin kecerdasan dan drive pengemudinya.
Mesin kecerdasan ada 5. Sedangkan Drive pengemudinya ada 2 yaitu introvert dan
ekstrovert. Introvert dan ekstrovert ini bersifat genetik bukan fenotip seperti
Ekstrovert dan Introvert yang kita ketahui pada umumnya.
Ketika kita sudah mengetahui
jenis mesin keccerdasan yang menjadi pemimpin dan dominan bawaan lahir kita,
maka selanjutnya adalah mengembangkan diri berfokus pada jalur mesin
keccerdasan itu. Misalkan seorang dengan mesin kecerdasan Feeling ekstrovert
(Fe) yang memiliki keunggulan komunikasi, membimbing, perasaan dan
interpersonal maka pengembangan dirinya dapat berfokus pada mengembangkan
komunikasinya, mengembangkan kemampuan membimbingnya dan kemampuan interpersonalnya.
Dalam memimpin, seorang Feeling
ekstrovert yang pertama dia lakukan adalah dia harus bisa memimpin dirinya
(self leadership). Seorang Feeling ekstrovert dia juga harus yakin dan bernyali
tinggi.
Beberapa sumber informasi dan buku untuk mengembangkan seorang
Feeling ekstrovert yaitu :
1.
Buku Konsep palugada apa lu mau gua ada. Farid
Ponimanmdan Rahman Andi Mangussara. 2013. STIFIn Institute. Jakarta
2.
File Matra STIFIn SA
3.
Buku STIFIn Personality mengenali mesin
kecerdasan anda Edited. Farid Poniman. 2011. Griya STIFIn. Bekasi
4.
Buku Cara Belajar Gue Bangeeeettt car acara belajar
menurut kecerdasan dan potensi genetic. Ibay Toyyibah. 2017. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
5.
Buku Ini GUe Banget temukan kekuatan rahasiamu,
jadilah apapun yang kamu mau. BRili Agung dan Dodi Rustandi. 2017. PT Elex Media
Komputindo. Jakarta.
6.
Buku Kubik Leadership solusi esensial meraih
sukses dan hidup mulia. Farid Poniman, Indrawan Nugroho dan Jamil Azzaini.
2018. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
7.
Buku DNA Sukses Mulia panduan meraih harta,
takhta, kata dan cinta yang tinggisebagai sumber manfaat seluas-luasnya. Farid
Poniman, Indrawan Nugroho dan Jamil Azzaini. 2013. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
8.
Buku Speak to change. Jamil Azzaini. 2017. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta
9.
Buku ON move yourself. Jamil Azzaini. 2018. PT
MIzan Pustaka. Bandung
Sumber Pustaka :
Setiawan agus dan Anton Juni. 2019. Bacakilat fos Students
the smart learning strategy. PT Penerbit Buku Aquarius. 2019.
Balikpapan, 7 Desember 2020
Rouhi Fidak
Komentar
Posting Komentar