Akhir pekan adalah hari yang spesial karena menyediakan banyak waktu bersama keluarga. Jika masih berdua suami istri, maka akhir pekan adalah waktu untuk bersama, saling lebih memberi perhatian. Selain memebri perhatian kepada pasangan, juga memberi perhatian lebih kepada rumah tempat kita tinggal. Bagi seorang suami waktu akhir pekan dapat digunakan untuk berbenah rumah.
Seperti hari ahad ini, membersihkan teras rumah. Halam rumah
kami hampir setiap hari dikunjungi oleh dua ekor ayam jago dan beberapa ekor
ayam betina. Ayam ini ayam tetangga yang senang mencari makan di halaman rumah
kami. Ayam ini kerap membantu dan menolong menghabiskan makanan yang tersisa dan
tak habis kami makan. Baiknya ayam jago ini, juga sering memberikan suara kokok
nya yang khas. Menjadikan suasana rumah alami.
Ayam ini kadang usil juga, naik ke teras rumah dan
meninggalkan pupuk organiknya di teras rumah. Dari satu buah, dua buah dan lebih
dari tiga buah pupuk organik. Jadilah teras rumah kami belepotan. Saya yang
biasa lewat pintu depan ketika keluar masuk rumah, menjadi beralih ke pintu
samping yang lebih bebas dari pupuk organik. Ayamnya mau digusah (diusir) dan dikejar
supaya takut tidak bermain di halaman lagi rasanya sayang, karena mereka
membantu menghabiskan makanan yang tersisa.
Dikesempatan ahad ini, memberikan perhatian yang lebih bagi
rumah dilakukan dengan membersihkan teras rumah. Paginya kami berbelanja ke pasar,
setelah pulang ke rumah aku mengambil peralatan seperti ember, sikat, wipol,
dan sapu lidi untuk membersihkan teras rumah. Di awali menyapu pupuk organik yang
telah mengering terkena cahaya dan panas matahari yang berulang-ulang. Setelah disapu,
bekas pupuk organik disemprotkan wipol yang telah dilarutkan dalam air. Semprot
sana, semprot sini. Tangan kiri ku memegang botol air mineral yang berisi
cairan wipol. Tangan kanan ku memegang sikat lantai. Aku mulai menggosok ke kanan
ke kiri, menggosok maju, mundur. Hingga bekas pupuk organiknya menghilang. Semua
bagian lantai teras ku sikat.
Setelah disikat,
lantai disiram dengan air bertenaga dorongan tangan manusia agar kotoran dan
benda pupuk organiknya hilang dari lantai. Disiram beberapa kali. Kemudian genangan
airnya dihilangkan dan dikeringkan dengan pel atau lap bertangkai. Setelah genangannya dihilangkan lantai disiram
lagi dengan air bersih agar benar-benar hilang bekas wipol dan agar hilang benda
pupuk organiknya. Setelah itu, genangan airnya dihilangkan lagi dengan lap yang
bertangkai yang sebelumnya telah dicuci. Ini dilakukan untuk menghilangkan
benda najis dan kotorannya. Lantai dibiarkan kering.
Setelah lantai kering, tahapan terakhir adalah menyiram
sekali lagi dengan air bersih agar bekas najisnya hilang dari lantai. Siram sooor
soooor bunyi air jatuh ke lantai hingga seluruh lantai basah terkena siraman
air. Setelah itu, tinggal menunggu lantai kering dan bisa difungsikan Kembali dengan
keadaan sudah bersih. Menghindari si ayam usil meninggalkan pupuk organik di
lantai teras lagi, aku dan istri membeli jaring sepanjang 8 meter untuk
melindungi sekeliling teras dari terjangan ayam. Dok-dok-dok bunyi palu menghantam paku tembok.
Paku ini untuk mengaitkan tali dan jaring. Dok dok dok di sana dokdokdok di
pojok sini. Akhirnya jaring terpasang mengelilingi teras. Teras bersih dan aman
dari ayam.
Karena senang aku berniat malam nanti mau menulis di teras sambil
menikmati suasana hembusan udara malam. Dan tulisan PAGE 53 AKHIR PEKAN PRODUKTIF ini aku ketik di teras
yang siang tadi telah dibersihkan. Ketika mengetik angin sepoi-sepoi, sejuk dan
dingin menerpa pipi dan tubuhku.
Di samping kiri teras ada saluran air yang airnya menggenang.
Ketika malam tiba, dari selokan ini kerap terdengar suara nyanyian merdu. Nyanyian
suara kodok kroook… kroook… kroook…. Suaranya terdengar, menambah terasa begitu
alami rumah ini. Di tambah lagi suara jangkrik terdengar menambah alaminya
suasa lingkungan rumah. Apalagi ketika pagi hari, suara burung-burung terdengar
di sekitar rumah. Ada suara burung kutilang di pohon belakang, ada suara burung
tekukur dari rumah tetangga.
Naah itu suara kodok kotek kotek kotek.. krok krook krook..
terdengar lagi dari sebelah kiriku. Kadang aku berpikir apa yang sedang dinyanyikan
oleh kodok ini. Apakah sang kodok sedang mendendangkan lagu rindu pada
keluarganya, mendendagnkan lagu rindu pada kekasihnya. Ataukah sang kodok
sedang mendendangkan cerita indah berbentuk lagu untuk menidurkan anak-anaknya?
Alhamdulillah akhir pekan ini produktif, dapat membenahi
rumah di bagian teras, membenahi di bagian kebersihan maksudnya. Selain itu juga
telah menambahkan pelindung di kamar tidur agar sepeleton nyamuk tidak bisa
menyerang dan mengganggu kami ketika tidur. Kelambu baru telah terpasang dan
tergantung di kamar tidur.
Seperti tema yang sedang diusung dalam minggu-minggu ini,
produktivitas. Produktivitas yang ditingkatkan selain di tempat kerja, juga
produktifitas di rumah tangga. Apa saja bentuk produktifitas di rumah tangga? Ini
yang sedang aku cari. Apa saja produktifitas yang bisa ditingatkan di rumah. Apakah
merapikan rumah, mencuci piring, menjaga ruangan tetap rapi, merapikan
secepatnya ruangan yang terlihat berantakan, apakah hal hal itu merupakan
bentuk dari produktifitas dalam rumah tangga?
Jika dalam bekerja, prodiktifitas ditingkatkan dengan cara
melakukan pekerjaan, tugas, hal yang memiliki dampak penting bagi perusahaan. dan
meninggalkan, menghindari kegiatan yang kurang penting yang membuang-buang waktu
seperti membuka medsos. Dalam produktivitas rumah tangga pekerjaan yang
membuang-buang waktu juga dihndari dan ditinggalkan yaitu scrolling di media sosial,
entah Instagram, facebook, twitter dan lainnya. Membuka medsos dan scrooling
adalah kegiatan yang terasa menyenangkan namun kurang penting. Semakin kita
scrooling maka tingkat stress kita akan semakin meningkat.
Perlu kesadadran, inspirasi dan hidayah agar kita bisa
mengendalikan diri kita untuk melihat media sosial sebentar. Semoga kita diberikan
kesadaran, inspirasi dan hidayah untuk mampu mengendalikan diri dalam bermedia
sosial.
Adakah tips agar bisa lebih produktif di rumah tangga?
Lalu bagaimana dengan produktif dalam agama kita? Apakah produktif
dalam agama berarti seberapa banyak dan seberapa sering kita bisa mencontoh dan
mengikuti perbuatan Nabi Muhammad. Mengikuti dalam dzikirnya, baca qurannya, berusaha
menuntut ilmunya atau yang lainnya.
Produktifitas perlu dipelajari agar kita dapat semakin bermakna
dalam kehidupan. Semakin berbuat yang baik-baik saja, semakin banyak
berkegiatan yang positif, yang berbobot, yang prioritas, yang bermanfaat yang
memiliki arti penting dalam kehidupan.
Produktifitas pun perlu ditingkatkan, dari keadaan produktifitas
masa lalu kita kemudian ditingkatkan menjadi
lebih produktif pada saat sekarang. Produktifitas kita ditingkatkan, agar menjadi
lebih baik. Hingga kita hanya mengerjakan sesuatu yang memiliki arti penting,
memiliki makna dan memiliki manfaat.
Jika ada teman, rekan, sahabat atau pembaca catatan ini yang
mengetahui cara tentang meningkatkan produktifitas dalam rumah tangga mohon
dapat saya dikasih tau. Agar dapat dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Memperbaiki kualitas diri setiap hari, di segi pekerjaan,
agama, rumah tangga, dan yang lainnya. Berusaha menjadikan diri lebih baik
setiap hari, bertambah baik setiap hari, hingga waktu yang diberikan dan yang
dianugerahi kepada kita ini dapat dijadikan jembatan untuk memperbaiki diri
terus-menerus hingga pada akhirnya nanti dapat bertemu dan menghadap dalam kondisi
terbaik dalam pelukan cintaNya seerti doa LOGOS dalam SEFT. Kita dapat
menghadap dengan menuntaskan misi spesial kita dalam kehidupan ini. Menunaikan noble
purpose kita.
Balikpapan, 26 September 2021.
22.51 WITA.
Endar Prayudi
Komentar
Posting Komentar