Ceritanya
dimulai ketika selesai bertransaksi memesan burger, makan es dan akan pulang. Sampai
di pintu keluar ruang makan, ada tulisan PULL di pintu sebelah dalam dan tulisan
PUSH di pintu sisi luar. Saat memegang pintu yang bertuliskan PULL, saya telah menarik
pintu tersebut. Pintunya menjadi agak terbuka. Wanita yang disamping saya berrtanya
PULL itu ditarik kah? Dengan gaya bertanya yang meragukan saya. Akhirnya saya doronglah
pintu itu ke arah luar. Kami keluar dengan posisi pintu mengarah luar. Padahal
arti PULL itu ditarik. Akibat ditanya oleh istri dengan cara bertanya yang
meragukan, saya terpengaruh menjadi merubah posisi pintu jadi didorong.
Di halaman
kami bercanda sambil tertawa membahas PULL dan PUSH di pintu tadi. Arti kata PULL
itu ditarik kata saya. Ya terus kenapa tadi didorong kata sang wanita. Habisnya
kamu nanya apa PULL itu ditarik, dengan nada dan gaya bicara yang merakukanku. Jadilah
aku terpengaruh langsung mendorong pintunya ke arah luar. Sambil kami membahas
PULL dan PUSH kami berjalan menuju parkiran kendaraan. Sambil kami tertawa.
Sampai
di parkiran teringat webinar dengan tema abundance (keberlimpahan). Disitu disebutkan
bahwa kita perlu melatih mental keberlimpahan kita salah satunya dengan melatih
memberi parkir yang lebih dari biyasanya. Bisa memberi 20.000. 50.000, 10.000. Saya
sampaikan pada istri bahwa saya mau kasih tukang parkir 10.000 untuk
mempraktekan materi di webinar abundance itu. Istri saya menyahut, ga usah
dikasih 10.000,- orang tukang parkirnya masih muda. Disini tempatnya juga rame
pengunjung. Kalau mau mengasih lebih, kasih saja kepada tukang parkir bapak-bapak
tua saja. Yang muda ga usah.
Saya teringat
kisah PULL dan PUSH pintu tadi. Saya perlu kuat memagang keyakinan. Walaupun istri
menyarankan tak usaha memberi 10.000 ribu tetap saja saya siapkan uang 10.000. Sepeda
motor kami pun berjalan perlahan, ketika sampai di jalan pintu keluar parkiran kami
berhenti sebentar dan memberikan uang 10.000 kepada tukang parkir. Tukang parkir
yang masih muda itu kemudian sedikit berlari ke arah tempat tasnya diletakkan
karena asepertinya ingin mengambil kembalian. Tidak usah bang. Untuk abang
saja. Kami langsung berjalan dan kami melihat senyuman ceria di wajah tukang
parkir itu.
Bukankah
ketika seseorang senang dan berdoa doanya dikabulkan. Dan kita tak tau dari
lisan siapa doa dan hajat kita dikabulkan. Di sepanjang jalan saya dan istri
membahas memberi parkir tadi. Saya mau yakin dengan niat dan pendirian saya,
meskipun disarankan tidak usah memberi karena masih muda tukang parkirnya. Seperti
kisah PULL dan PUSH pintu tadi. Istri saya tertawa mendengar saya mengatakan
seperti itu.
Kita
perlu memiliki keyakinan terhadap apa yang kita percayai baik itu berupa ide
atau ilham. Kita percaya bahwa ilham dan ide itu benar. Walaupun ada yang
meragukan atau mempertanyakannya. Selagi kita meyakini bahwa itu benar maka
kuatkan tekad dan langkahkan kaki melaksanakan dan melanjutkan apa yang menjadi
niatan kita.
Memang
cerita yang terbaik adalah cerita yang berasal dari pengalaman pribadii. Dahulu
ada cerita dari guru tentang berusaha jujur kepada diri sendiri dan memegang
apa yang sudah direncanakan dan diniatkan. Misalnya ketika kita ingin pergi ke
masjid untuk shalat jumat. Ya pergi shalat jumat saja jangan ada di dalam hati niat
mau pergi shalat jumat sekalian beli makanan pulangnya. Sebaiknya pergi shalat
jumat, setelah selesai jumatan, pulang kembali ke rumah. Setelah dirumah meletakkan
sajadah, kopiah baru lanjut pergi ke warung untuk beli makan.
Cerita
berikutnya adalah berbagi dengan orang lain atau makhluk lainnya. Berbagi ini
adalah salah satu cara agar kita menjadi orang yang beruntung atau menjadi
salah satu lucky factor. Berbagi kepada orang lain dapat berupa berbagi uang,
berbagi tenaga atau berbagi doa baik kepada asesama manusia atau makhluk
ciptaan Tuhan lainnya. Membantu orang lain menggunakan tenaga dapat dilakukan
dengan hal yang ringan misalnya ketika makan lontong sayur atau lontong balap. Setelah
selesai makan, piringnya kita tumpuk jadi satu. Piring dan gelas bekas kita
makan kita tempatkan di samping pojokan yang mudah dijangkau oleh si ampunya
warung. Agar ketika yang punya warung akan mengambil piring kotor ini, dia
mudah mengambilnya. Selain itu, setelah kita susun piring kotor dipinggi
beserta tisu dan plastik bekas krupuk yang kita makan, meja bekas kita duduk
jadi bersih. Pelanggan dan konsumen berikutnya yang akan menempati meja kita
jadi merasa nyaman karena sudah terlihat bersih.
Cerita
yang menarik berikutnya dalah cerita yang bukan pengalaman pribadi, tapi
pengalaman orang lain yang berupa pengalaman nyata dan ceritanya samapai ke
kita. Entah melewat yang mengalami langsung yang bercerita pada kita atau lewat
orang lain yang mendapat cerita dari yang mengalami langsung. Contoh berbagi kepada
orang lain yaitu berupa berbagi dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Ada seorang
guru yang beliau tiap hari berbagi dengan cara memberi sejumput gula kepada
kawanan semut yang berada di sekitar rumahnya. Cara berbagi berikutnya bisa
dengan memberi butiran beras atau nasi
kepada ayam yang datang bertamu ke halaman dan pekarangan rumah.
Alhamdulillah,
ada banyak cara untuk mendapatkan cerita dan kenangan menarik bersama keluarga.
Bisa dengan bepergian bersama dengan biaya mahal ke temat wisata yang jauh atau
dengan melakukan dan mengalami hal baru. Bisa berupa mendatangi temapt belanja
baru. Makan makanan yang belum perrnah dimakan, atau makan yang biyasanya
dibungkus, kita makan di tempat itu. Masak ikan yang belum pernah dimasak. Dan hal
baru apapun bentuknya.
Melakukan
hal baru membaut hidup terasa berbeda dan hari dilalui dengan lebih bahagia.
Komentar
Posting Komentar