Langsung ke konten utama

PAGE 58 TIGA EPISODE KEHIDUPAN SETIAP HARI

Semua orang telah diberi sama rata oleh Tuhan, 24 jam sehari semalam. Dalam rentang waktu ini kita mengisi setiap lembar, setiap detik dan setiap jam kehidupan kita. Secara garis besar ada 3 macam peran yang perlu kita isi dalam episode kehidupan ini. Peran pertama adalah peran sebagai seorang pebisnis/pekerja/keluarga. Dalam peran berusaha ini kita berada sebagai pemain utama menghadapi dan menjalani berbagai macam situasi pekerjaan/bisnis untuk menghasilkan rizki untuk menolongi kita menjalankan 2 peran kehidupan lainnya. Dalam episode pekerjaan, semangat yang digunakana adalah semangat berjuang, berkembang, menghadapai berbagai kesempatan, peluang dan kreatifitas untuk memajukan perusahaan.

Menjalani peran pekerjaan/keluarga ini idealnya dilakukan 8 jam. Namun pada kenyataannya secara jadwal bekerja adalah 8 jam tambah 1 jam isitrahat = 9 jam  berada dalam episode pekerjaan. Ini adalah waktu minimal, seringkali ketika menjalaninya waktu yang digunakan lebih dari 9 jam. Perlu mencari cara agar waktu pekerjaan ini bisa berjalan sesuai kuotanya yaitu 8 jam pekerjaan + 1 jam istirahat agar waktu yang ada bisa untuk mengisi peran dan episode kehidupan lainnya.

Episode peran kita yang kedua adalah untuk istirahat. Mode hibernasi. Mode mengembalikan energi tubuh kita, memulihkan sel saraf, otot, dan organ tubuh kita agar dapat segar kembali, normal dan berumur lebih panjang. Idealnya episode istirahat (tidur) dilakukan selama 8 jam per hari.

Episode yang sangat perlu kita perankan adalah episode peran menjadi seorang suami dalam keluarga. Ketika pulang ke rumah, bertemu dengan istri dan keluarga maka suasana dan keadaan yang digunakan adalah suasana cinta dan bahagia serta pengajaran. Kita tinggalkan, kita letakkan semua peran kita sebagai pekerjaan dan masuk dan mengambil peran penuh menjadi seorang suami atau bagian dari keluarga. Sediakan, gunakan dan nikmati waktu yang ada untuk berrsama keluarga. Lalui, ciptakan dan alami hal baru bersama keluarga. Entah dapat belanja ke warung dikala hujan gerimis jalan kaki berdua sambal memegang payung untuk melindungi istri dari basah gerimis air hujan. Atau bermain, bercanda sebebas-bebasnya bersama keluarga. Tatap wajah indah mereka. Tatap senyum manis yang terbit, muncul dan timbul dari wajah mereka. Dengarkan suara merdunya dengan penuh kasih sayang.

Episode ke tiga adalah peran kita, episode kita sebagai seorang mkhluk ciptaan Tuhan. Yang memiliki peran, tugas dan hikmah diciptakan untuk beribadah kepada Nya. Ibadah kepadanya idealnya dilakukan 8 jam sehari-semalam, agar seimbang antara episode pekerjaan, istirahat dan sebagai hamba.

Namun, ketika kita menjalani 3 episode ini setiap harinya, waktu 8 jam pekerjaan+keluarga (waktu untuk manusia), 8 jam istirahat, dan 8 jam beribadah (waktau untuk Tuhan) selama ini belum bisa dilakukan. Kiranya waktu pekerjaan/keluarga yang lebih banyak mengisi episode harian kita, sedangkan waktu istirahat pada urutan kedua dan waktu ibadah pada urutan ke tiga. Itulah kehidupan, tetaplah semangat. Dengan mengetahui ilmunya dan memiliki cita-cita dan niat untuk bisa menjalani peran sesuai jamnya, semoga kelak ada jalan dan masanya bisa sesuai dengan idealnya.

Membahas tentang waktu, hari jumat kemarin apakah teman-teman ingat apa isi khutbah yang disampaikan? Di masjid dekat tempat tinggal, khatib (yang membawakan/membacakan/menyampaikan khutbah) menyampaikan bahwa satu satunya yang Tuhan bersumpah dengan umur/usia manusia adalah bersumpah dengan usia Nabi Muhammad. Sesuatu yang Tuhan bersumpah dengannya itu adalah memiliki keutamaan. Artinya umur dan usia nabi Muhammad SAW adalah sesuatu yang utama, jika kita ingin menjadi orang yang beruntung maka kehidupan kita, usia kita, dan umur kita perlu mencontoh dan mengikuti kehidupan  Nabi Muhammad.

Khatib juga menyampaikan bahwa orang yang paling baik yaitu orang yang diberi panjang umurnya dan membaik amalannya. Dan orang yang paling jahat yaitu orang yang panjang umurnya dan jahat amalnya. Gunakan wakatu mudamu sebelum waktu tuamu. Gunakan waktu sehatmu sebelum sakitmu. Gunakan waktu kayamu sebelum waktu miskin, gunakan waktu kosong sebelum waktu sibukmu dan gunakan waktu hidupmu sebelum matimu. Demi waktu. Sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran (Al-Asr 1-3).

Cara mengisi agar pembagian episode kehidupan kita dapat berjalan lebih seimbang adalah dengan mengisi waktu kosong dengan ibadah, atau dengan episode waktu lainnya yang masih kurang. Jika yang kurang adalah ibadah maka isislah dengan ibdah. Jika yang masih kurang adalah waktu isitrahat maka perlu mengisi waktu kososng dengan istirahat.

Orang yang mati minta dihidupkan kembali untuk mengerjakan amal yang belum dikerjakan. Nikmat umur, usia, waktu, 1 hari yang diisi dengan kebaikan bisa merubah keseluruhan hidup. Semoga kita bisa mensyukuri nikmat waktu yang diberikan dan dianugerahkan kepada kita.

Balikpapan, Endar Prayudi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTIKEL KUNANG-KUNANG MUNGKINKAH MEMELIHARA KUNANG-KUNANG?                 Orang yang baru mulai belajar mengenali kunang akan membuat catatan perbedaan antara kunang jantan dan betina dari spesies P. pyralis . Ukuran tubuh betina kadang-kadang lebih besar dari jantan. Jantan mempunyai lentera lebih besar dari betina. Jantan terbang mencari betina yang biasanya menempel di atas daun, ranting atau batang pohon. Betina memiliki lentera yang jauh lebih kecil dari jantan. Lentera betina akan berkedip jika melihat jantan. Selisih antara kedipan lentera jantan dan direspon oleh betina adalah sekitar 2 detik pada spesies ini. Informasi ini dapat digunakan untuk berburu kunang betina dengan menggunakan kedipan cahaya dari pen light untuk meniru pola kedipan cahaya dari jantan. Kemampuan berburu kunang betina dan menangkap betina kunang jenis P. pyralis menjadikannya ideal untuk mempelajarinya dan meneliti perkawina...

PAGE 60 BUS PULAU INDAH JAYA BALIKPAPAN – BANJARMASIN, TEMAN SETIA BAGI PERANTAU DI KALIMANTAN TIMUR

Seorang perantau kerap merasakan perjalanan darat atau udara. Perjalanan dari tempat rantaunya menuju rumah tempat lahir atau tempat orang yang dicintai tinggal, perjalanan menemui keluarga karena ingin melepas rindu. Di tahun 2016 masuk bekerja diterima di Banjarmasin. Sekitar 3 bulan kemudian melaksanakan tugas merantau ke Balikpapan, kurang lebih dua bulan kemudian ditugaskan di Samarinda. Tahun 2020 dipanggil kembali   untuk bertugas di Balikpapan sampai sekarang. Sebagai perantau, perjalanan pulang dari Balikpapan ke Banjarmasin sering dilakukan. Perjalanan dari Balikpapan ke Banjarmasin dapat ditempuh lewat udara selama sekitar 55 menit penerbangan. Sedangkan lewat darat juga dapat ditempuh menggunakan Bus selama 12 jam s.d 15 jam. Saya dahulu sering pulang ke Banjarmasin menggunakan udara dan kembali ke Balikpapan lewat darat. Kini perubahan kondisi, saya lebih sering pulang ke Banjarmasin lewat darat dan kembali ke Balikpapan juga lewat darat. Dari Balikpapan ke Banjarmas...

MENJEMPUT RIZKI, BANJARMASIN KE BALIKPAPAN PAGE 73

Perjalanan banjarmasin kalsel ke Balikpapan kaltim aku tempuh dengan menggunakan bis selama kurang lebih 12 sampai dengan 15 jam perjalanan darat. Hari ini mengambil keberangkatan bis pertama jam 12.00 wita melewat rute banjarmasin, banjarbaru, martapura, rantau, kandangan, amuntai, tanjung, grogot, labangka, paser dan balikpapan. Jam 23.00 bis kami telah singgah di wirang tanjung untuk istirahat shalat dan makan. Makanan disini ada sate, nasi kuning, tahu, bakwan, pisang goreng, bakso. Aku lebih suka makan sate atau tahu goreng. Ke balikpapan karena menjemput rizki yang ada di balikpapan. Rizki dapat dijemput dengan cara bekerja. Ada juga rizki yang tidak di jemput, melainkan rizkinya diantar. Kenapa kita perlu menjemput rizki? Kita bekerja untuk menjemput rizki yang sengan rizki ini dapat menolongi kita untuk dapat beribadah, menolongi dalam menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu, untuk memenuhi nafkah iyal/keluarga, agar kita menjaga muruah/kehormatan diri tidak meminta-minta, dan jika ...