Hari ini orang tua dari salah satu rekan, sahabat dan keluarga Bulog dipanggil untuk meninggalkan dunia. Kesedihan merasuk ke relung hatiku karena ikut merasakan duka yang dialami sahabat dan rekan kerja. Karena kabar dukanya mendadak tiba dan hampir beberapa bulan akhir akhir ini kabar duka dan nasehat kematian datang di keluarga Bulog Kaltim dan Kaltara.
Rekan kami adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara. 6 bersaudara ini beserta istri, anak, keluarga istri, keluarga suami, keponakan, paman dan bibi adalah keluarga inti dan keluarga dekat dari yang telah dipanggil ke negeri akhirat.
Sebagai rekan kerja dan sahabat, kami datang berta'ziah dan melayat di rumah duka. Menguatkan agar sabar serta mendoakan. Yang datang bertaziah Pimpinan, Bidang SCPP, Bidang Bisnis dan Bidang Minku.
Rekan kerja datang bertakziah. Setelah memgucapkan bela sungkawa, ikut berduka cita dan mendoakan satu persatu rekan kerja kembali ke tempat kerja. Pimpinan kembali, Bidang SCPP kembali, Bidang Bisnis kembali dan Bidang Minku pun kembali ke tempat kerja. Tinggallah keluarga dan tetangga dekat yg masih bertahan di tempat untuk mengantarkan sampai ke kubur.
Melihat dan mengalami hari ini, Pikiranku melayang jauh kedepan, seakan ada yang menasehati karena bahwa kabar kematian adalah nasehat yang nyata. Pikiranku membayangkan seandainya jika yang meninggal saat ini adalah aku. Rekan-rekan dan sahabat kerja datang bertakziah, ikut berduka melepas kepergianku, berbela sungkawa dan mendoakan. Satu jam, dua jam, tiga jam, rekan kerja akan kembali ke tempat kerja melanjutkan aktivitasnya. Rekan kerja yang sedang ada pekerjaan mendesak mungkin hanya bisa mendoakan dari jauh tidak bisa hadir untuk datang mengunjungi pembaringan diriku yang tak bergerak lagi.
Keluargalah yang terus mengurus dan terus mendampingi sampai ke kubur, mengantar sampai masuk ke liang lahat dan sampai selesai. Maka disini menunjukkan keluargalah yang paling utama yang membutuhkan perhatian, membutuhkan waktu dan kehadiran kita.
Bekerja penting karena juga kewajiban untuk memcari nafkah yang halal dan menolongi dalam menjalani kehidupan. Namun, bekerja ada waktunya. Bekerjalah dengan sungguh sungguh dalam waktu kerjamu. Selesaikanlah pekerjaan. Bekerja ada batas waktunya. Sebagaian dari waktu perhari bagi tiap orang adalah waktu yang sangat berharga, gunakanlah sebagiannya untuk bekerja, menuntut ilmu, mensyukuri ilmu dengan mengamalkannya dan waktu untuk keluarga.
Ketika gaji dan jabatan tempat kerja semakin meningkat karena masa kerja yang semakin lama. Maka untuk agama dan akhirat semakin lama masa umur kita lalui, seharusnya urusan agama dan akhirat juga semakin meningkat.
Jika ditempat kerja aku meninggal wafat, maka dalam waktu satu bulan akan ada yang mengisi dan memggantikan pekerjaan kita. Tapi untuk keluarga, posisi kita sebagai ayah, suami, anak, istri, orang tua, tidak akan ada yang mampu menggantikannya. Apalagi setelah meninggalkan dunia dan memasuki kehidupan alam akhirat maka bekal yang kita bawa adalah amal perbuatan kita. amal ibadah itulah yang jadi bekal kita.
Keluargalah orang terdekat kita yang akan terus memgirimi kita hadiah pahala dan bacaan alquran. Sedangkan yang lainnya mungkin kadangkala saja yang ingat yang mengirimkan hadiah dan doa untuk kita.
Ya allah disisa umur yang ada yang masih Kau anugerahkan untuk kami ini, bukalah hati kami agar bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya sesuai porsi dan jatahnya.
Bukakanlah mata kami untuk bisa melihat bahwa akhirat itu pasti dihadapi, dijalanai. Dan dunia pasti ditinggalkan.
Jadikanlah kami mampu mengisi dan memanfaatkan anugrah umur dan usia yang ada dengan sebaik-baiknya agar dapat semakin dekat dengan Mu. Semakin Kenal kepadamu dan dapat menjadi abdi Mu.
Balikpapan, 22 maret 2022. 15.22
Allahummagfirlaha warhamha waafiha wafuanha.
Ya allah disisa umur yang ada yang masih Kau anugerahkan untuk kami ini, bukalah hati kami agar bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya sesuai porsi dan jatahnya.
Bukakanlah mata kami untuk bisa melihat bahwa akhirat itu pasti dihadapi, dijalanai. Dan dunia pasti ditinggalkan.
Jadikanlah kami mampu mengisi dan memanfaatkan anugrah umur dan usia yang ada dengan sebaik-baiknya agar dapat semakin dekat dengan Mu. Semakin Kenal kepadamu dan dapat menjadi abdi Mu.
Balikpapan, 22 maret 2022. 15.22
Allahummagfirlaha warhamha waafiha wafuanha.
Endar Prayudi
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus