Pernahkah hidupmu merasa stagnan, merasa ingin berubah maju menjadi lebih baik namun kenyataannya seperti jalan di tempat. Pernahkah pula hidup terasa hampa, hati terasa kosong dan seakan tidak tau hidup mau kemana. Atau merasa sehari-hari kurang motivasi dan kurang semangat dalam menjalani hidup?
Jika hidup terasa begitu-begiu saja, bahkan jika berkumpul dengan teman, sahabat atau rekan-rekan saat reuni sekolah yang seumuran ko kelihatannya nasibnya berbeda-beda ya. Padahal latar pendidikannya hampir sama, jurusan dan kampusnya juga hampir sama, tempat bekerjanya juga mirip-mirip saja ko kehidupannya berbeda. Ada yang menjadi bintang terang, hidupnya seakan penuh semangat, prestasi, kontribusi dan kebahagiaan. Ada juga yang menjadi orang biasa-biasa saja yang hidupny terlihat kurang bersemangat, kurang berperan dan kurang memberi kontribusi. Bahkan ada juga hidupnya yang seakan mengalami banyak permasalahan, sering sedih dan banyak mengeluh. Apa yang membedakan nasib mereka? Apakah yang menyebabkan nasib setiap orang berbeda-beda. Apakah nasib mereka bisa dirubah? Lalu dari mana datangnya nasib?
Menurut
Babe Jamil berdasarkan pengalaman beliau
dan juga terinspirasi dari Robert Kooper bahwa yang mempengaruhi nasib sesorang itu di ditentukan dan dipengaruhi oleh
karakter, karakter dipengaruhi oleh kebiasaan, kebiasaan dipengaruhi oleh Tindakan,
Tindakan dipengaruhi oleh pikiran dan pikiran dipengaruhi oleh perasaan. Jika boleh
ditanyakan kepada orang orang yang sukses, yang menjadi bintang terang dan
banyak kontribusinya serta bahagia akan diketahui bahwa mereka memiliki karaktaer, kebiasaan, tindakan,
perasaan dan pikiran yan gberbeda dari yang kurang sukses atau yang biasa saja
bahkan sangat berbeda dari yang banyak masalah.
Lalu jika melihat ke diri kita saat ini, berada diposisi manakah nasib kita saat ini,,apakah Nasib kita saat ini menjadi bintang terang dengan banyak memberi manfaat dan bahagia, ataukah nasib kehidupan kita masih biasa-biasa saja atau bahkan sedangmengalami banyak kesedihan, sering mengeluh dan banyak masalah serta mau menyerah. Dimanakah posisi kita? Bagaimana kah keadaan nasib kita saat ini? Apakah nasib kita bisa dirubah atau dapat dirancang?
Babe Jamil Azzaini mengatakan nasib kita bisa kita rubah dan bisa dirancang dengan menggunakan Self Leadership. Self leadership adalah memimpin dan mengendalikan sesuatu yang berada dalam kendali kita. Self Leadership juga disebut Self Control. Mengendalikan sesuatu yang berada dalam kendali kita. Babe jamil melanjutkan penjelasannya, menurut ilmu psikologi hal yang dapat kita rancang dan kita kendalikan yaitu karakter, kebiasaan, tindakan, pikiran dan perasaan. Sebelum menerapkan seni merancang nasib dengan self leadership, kita kenali tahapan didalamnya. Ada Lima tahapan untuk menerapkan seni merancang nasib dengan self leadership pada kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Self Leadership
“Perasaan”
2. Self Leadership
“Pikiran”
3. Self Leadership
“Tindakan”
4. Self Leadership
“Kebiasaan”
5. Self Leadership “Karakter”
Dari
tahapan yang mana kita mulai menerapkan Self Leadership? Seni merancang nasib dengan self leadership dapat diterapkan dengan memulai dari tahapan yang mana
saja, bisa dari karakter duluan, dari tindakan duluan atau dari mana saja. Untuk memulai tahapan ini, Babe Jamil lebih
menyukai untuk memulai dengan tahapan Perasaan, Self Leadership “Perasaan”.
Marilah kita mulai menerapkan Seni merancang nasib dengan self leadership
bagian awal yaitu perasaan.
Komentar
Posting Komentar