Hari ini hari yang berkesan, sabtu 20 Mei 2023. Pagi-pagi semangat bangun karena hari ini mau bertemu dengan Tere Liye di Acara Bedah Buku yang diadakan oleh Perpustakaan BI Balikpapan. Informasi kedatangan tere Liye didapatkan dari Instagram tere liye beberapa waktu yang lalau. Melihat tempatnya di Balikpapan, hatiku berdebar debar senang dan bahagia. Langsung mencari tempat cara mendaftarnya. Scan barcode. Langsung scan ikut daftar. Saat scan formulirnya resensi buku. Buka linknya. Barulah muncul pendaftaran bedah buku Balikpapan. Langsung isi pendaftaran, Sat set Wat wet langsung daftar.
3 tokoh menginspirasi yang saya temui hari ini. Satu bertemu di udara, dua bertemu langsung. Tokoh pertama Babe Jamil Azzaini memberikan pelajaran mengenai hati sang penentu keputusan yang di sampaikan oleh beliau setiap sabtu pagi jam 07.00 Wita s.d 08.00 Wita. Babe jamil menyampaikan, Kata sayyidina Ali jangan mengambil keputusan ketika marah dan jangan berjanji ketika sedang senang. Karena mengambil keputusan ketika marah kemungkinan keputusan yang diambil kurang tepat sangat besar. Lalu bagaima mengambil keputusan Langkah lakngkahnya. Beliau menyampaikan dengan rumus CALM. Didalamnya termasuk rumus 1-1-1-1. Apakah itu rumus 1-1-1-1? Sebelum mengambil keputusan 1 yang pertama dalah pikirkanlah apa dampaknya setelah satu menit kemudian setelah kita mengambil keputusan. 1 kedua, pikirkanlah dampaknya setelah satu bulan keputusan itu diambil. 1 ketiga dalah apa dampaknya keputusan kit aitu satu tahun kemudian. 1 yang keempat, apa dampaknya keputusan kit aitu setelah satu dsasarwarsa (10 tahun) kemudian?
Tokoh yang kedua, yaitu Bang Tere Liye. Jadwal acara jam 09.00 Wita. Aku mengajak istri untuk berangkat lebih pagi supaya bisa memilih tempat duduk. Karena peserta yang telah mendaftar dan telah dimasukkan di grup wa ada 250 an lebih, maka kita perlu datang lebih pagi. Supaya bisa memilih kursi di depan. Kalau duduk didepan bis amelihat Tere Liye dengan jelas. Jam 08.10 Kami berangkat dari rumah. Dan samapi dilokasi sekitar jam 08.25. Masuk BI di scan dulu bawaan tas. Sete;ah itu kami menunggu. Menurut informasi panitia, acaranya diadadkan di lantai 3. Tak berapa lama panitia mempersilahkan untuk dapat naik ke lantai 3. Lewat lift atau lewat tangga. Saya memilih lewat tangga biar cepat segera samapai di lanatai 3. Sampai lantai tiga [endaftaran dengan cara scan barkode yang terhubung dengan link google. Isi nama, usia, pekrjaan, domisili, email. Peserta diberikan marchandisie dari BI, Botol minum, kue dan air minum.
Aku dan istri memilih duduk di bagian pas tengah tengah baris pertama. Pas menghadap layar utama. Memudahkan untuk melihat layar dengan lurus. Beberapa kali saya keluar masuk ruangan, dengan harapan dapat melihat dan bertemu tere liye ketika pertama kali datang. Berdasarkan informasi yang didapat sepintas, bahwa registrasi 30 menit, dan bang Tere Liye akan tiba 10 menit sebelum jam 10. Saya masuk lagi keruangan. Ketika mendekati jam 10 kurang 10, aku keluar ruangan untuk menantikan kedatangan Bang Tere. Bang tere Datang. Melihat pertama kali. BEtapa senang rasanya hatiku dapat bertemu dan melihat langsung penulisi produktif ini. Masuk ruangan, aku pun segera memasuki ruangan. Mata berusaha terus melihat Bang Tere Liye, melihat gerak geriknya dengan tujuan agar mat aini dapat merekam, memvidio, mengkamera sebanyak mungkin tokoh penulis istimewa ini.
Kesan pertama melihat beliau, putih bersih kulitnya, wajahnya menyengkan di pandang, lucu dan terlihat periang. Gayanya duduknya aku lihat, kadang aku ikuti gaya duduknya, bagaiaman posisi akaki, posisi tangan, posisi kepala. Karena dengan mengikuti fisiologi kita dapat mendekati merasakan perasaan yang sedang dirasakan seseorang tersebut. Aku lihat jari-jarinya, betapa luar biasanya jari nya, masya allah, dari jari tersebut terbit kata kata dan tulisan tulisan yang menjaddi bermacam-macam buku yang disukai pembaca. Ada lebih dari 50 buku telah dihasilkan dari beliau.
Dari pertama datang, ingin sekali bertanya. Di dalam buku tanah para bandit, padma diajari oleh abu Syik Latihan lompat batu, Latihan berlalri sambal mengangkat ember, Latihan melubangi pohon, Latihan mengenal tumbuhan tumuhan beracun. Itu dilakukan selama bertahun tahun sampai Padma sang tokoh utama menjadi ahli, memiliki kemampuan lompatan sangat tinggi, berlari sangat cepat, mampu mengenali tumbuhan bercaun, mampu beladiri. Kaaisar juga mendapat Latihan dari gurunya untuk menguasai Gerakan tangan tak kasat mata. Dilatihnya selama 12 tahun samapai kaissar menjadi ahli. Gurunya hanya mengajarinya selama 12 hari, lalu meninggalkan catatan cara melatihnya. Dan dilatih terus meneurs olah kaisar samapai kecepatan tangannya tak terlihat, itulah yang dinamakan jurus tak akasat mata.
Jika bang tere menjadi guru seperti abu Syik dan Gurunya kaisar, Latihan apa yang bang tere berikan kepada seseorang, yang jika seseorang itu melatihnya terus menerus maka ia akan dapat menajdi ahli menulis seperti bang tere? Alhamduillah saya berkesempatan mengangkat tangan mau menanyakan pertanyaan tersebut.
Bang tere liye bercerita bahwa menulis adalah suatu proses yang telah dilakukannya semenjak kecil, selama sekitar 3,5 tahun beliau terus mengirimkan naskan ke Kompas dan selalu belum diterima, alasannya tulisannya kurang baik, tulisannya sudah ada yang menulis, tulisannya mirip tulisan orang lain, tidak ada tempat lagi untuk memuat. Waktu yang begitu banayk beliau lakukan untuk terus mengirim naskah. Hingga akhirnya tulisannya masuk dan diterima di Kompas dan berjejer dengan tulisan emil Salim. Proses..
Bang tere memiliki 99 motivasi dan niat untuk menulis, sehingga jka ke 98 niat dan motivasi menulisnya rontok maih ada satu yang akan digenggamnya, yang akan digigitnya dengan gigi geraham bahkan jika gerhamnya lepas trus digigit dengan gusi sehinggan terus akan menulis. Apakah satu motivasi ini? Beliau menceritakan sebuah kisah. Karena penulis ditanya, menjawabnya dengan kisah. Kisah 3 orang sahabat, burung pipit, penyu dan pohon kelapa. Bersahabat dari kecil.
Dari motivasi dan niat dalam kisah tersebut bisa diambil pelajaran, meskipun kalian nanti jadi apa saja, jadi walikota, gubernur, kepala Bi dan jadi yang lainnya kisah tersebut dapat dijadikan motivasi. Kisahtersebut Bang tere karang sendiri, tokohnya dan ceritanya. Di pahami betul hakekatnya oleh beliau.
Diantara 98 niat dan motivasi tere liye menuis adalah menmani. Menemani kalian yang sedang sekolah SMP, SMA. Bang tere saya suka membaca nvel bang tere dan saya ingin kuliah ke luar negri seperti dalam novel bang tere.
Tokoh ketiga yang aku jumpai hari ini yaitu seorang Wanita yang duduk Bersama kami di bangku parkiran. Maaf permisi ya, ikut duduk. Silahkan kataku dan istri. Kami duduk di bangku parkiran BI, dibawah pohon yang rindang, hawanya terasa sejuk, perlahan angin bertiup menambah dinginnya suasana. Makan kue dari acara, minum air putih. Lama kami duduk, bercerita aku istri dan sang Wanita. Ternyata dia seorang translator Bahasa inggris dan korea pada salah satu perusahaan besar di Balikpapan. Yang di translatorkan adalah seorang dari korea yang menggerjakan proyek besar di Balikpapan. Usia Wanita itu masih 16 an. Masih sekolah setingkat SMA. Setelah sekolah ia bekerja di BC, Balaikpapan Plaza. Sambil bekerja ia bertugas pula menjadi translator Bahasa inggris dan korea. Usianya masih muda. Dia sekolah sambal bekerja karena perlu menghidupi kebutuhan hidupnya sendiri. Padahal di tempat kerja sang kontraktor dari korea telah ada translator yang disediakan oleh perusahaan, namun dia lebih senang memilih minta bantuan translator dari Wanita tersebut. Dia memiliki kelbihan mampu menerjemahkan Bahasa inggris dan korea sang kontraktor. Masih muda namun berbakat. Kamu belajarnya dimana. Belajar otodidak katanya. Woow. Kereen.
Sekolah sambil bekerja untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri. Bekerja unutk membeli buku dengan biaya sendiri. Ada juga saat seharian, dia sekolah, pulang sekolah kerja di BP samapai shift malam jam 10. Setelahnya membantu translator Bahasa. Kadang sang kontraktor baru selesai jam 4. Sempat bebrapa jam baru pulang kerumah baru bisa istirahat. Semoga cita citanya dan hajatmu tercapai wahai teman.
Selesai acara bedah buku, ada acara book signing. Tanda tangan buku oleh penulis. Bersyukur sempat mengabadikan momen ketika istri minta tanda tangan ke Bang Tere Liye. Dari foto itu aku mebayangkan kelak, 10 tahun lagi. Tanggal 20 Mei tahun 2033 aku duduk di situ, mengisi sesi books sign. Dan telah 19 orang yang bukunya aku tanda tangani pada hari itu, dan antrian setelahnya masih mengular panjangnya. Mungkin ada sekitar 50 orang lebih. Ketika Indonesia menempati urutan literasi peringkat yang tidak tinggi. Maka ada Gerakan literasi untuk meningkatkan membaca di Indonesia. Aku akan turut serta berkontribusi mendukungnya dengan berkontribusi menghasilkan buku yang dibaca.
Balikpapan, 20 Mei 2023.
Endar Prayudi Airhati (1.310 kata)
Komentar
Posting Komentar