Azan dzuhur berkumandang dari TOA pengeras suara masjid. Kaki melangkah menuju kamar kecil, kamar toilet, di situ ada keran air untuk mengambil air wudhu. Dengan cepat celana panjang warna hitam digulung, lengan baju batik disingsingkan agar tak basah saat air wudhu mengenai pergelangan tangan, siku tangan dan mata kaki. Jam tangan warna hitam dan sebagian warna perak kekunigan dilepas dan diletakkan di atas keramik bak air. Karena posisi meletakkan jam tangan terlalu meintil (terlalu pinggir) tanpa sengaja, jam tangan jatuh ke bawah tepat berada di atas lubang pipa tempat pembuangan air yagn tanpa penutup. Jam tangannya kuat tidak apa-apa, namun tutup jam tangan bagian belakangnya yang berbentuk bulat jatuh ke dalam pipa pembuangan air. Hati menjadi risau karena jam tangan ini hadiah pemberian dari istri. kalau ga ada tutup belakangnya, jam tangannya ga bisa dipakai.
Berusaha menenangkan hati, sambil menghidupkan senter di hp dan mengarahkannya ke lubang pipa pembuangan air. Piringan bulat besi penutup jam tidak terlihat, sepertinya piringannya telah masuk ke bagian dalam pipa pembuangan air. Sambil terus berusaha menengkan hati, lalu menghidupkan keran dan mengambil air wudhu. Selesai berwudhu, hati dan pikiran seperti berkata yang hilang tutup jam tanganmu, waktumu masih ada tidak hilang. Bayangkan jika yang hilang adalah waktumu, artinya kamu sudah tidak mememiliki waktu lagi, tidak lagi hidup di dunia. Ini hanya tutup jam tangan yang hilang, bukan waktumu. Mungkin ini karena aku masuk ke toilet tidak membaca doa perlindungan diri, sehingga jamnya bisa jatuh. Mungkin ini hikmahnya agar dapat lebih ditingkatkan untuk membaca doa perlindungan ketika memasuki kamar kecil toilet.
Jam tangan tanpa tutup di taruh di atas meja kerja. Aku pergi berjalan kaki ke musholla di belakang kantor. Selesai shalat, tanya ke teman kerja seruangan, Mba ada punya magnet ga? Magnet yang bualt bulat itu kah ndar? Iyaa mba magnet yang bulat. Ga ada ndar, ga punya.
Setelah itu, jari bergerak ke sana kemari memencet keyboard hp untuk mencari informasi dimana penjual magnet di Balikpapan. Dapat jenis magnet dan penjual magnetnya yang berada di Balikpapan. Aku segera berkunjung ke toko market placenya. Mengirimkan chat pesan ke admin dan belum dijawab. Ada nomor sales oflinenya dideskripsi tokonya. Aku menghubungi nomer wa sales offlinenya dan direspon cepat. Transaksi pesan magnet selesai, magnet segera dikirim. Sambil menunggu datangnya magnet, aku mencari tali untuk tempat mengaitkan magnet.
Pengiriman selesai dan diterima. Magnet tersedia, tali tersedia, semua tersedia. Ku pasang dua bulatan magnet menjadi satu, dengan tali diikat ke magnet dan dikuatkan dengan melilitkan lakban bening ke sekeliling magnet agar talinya kuat mencengkram tidak lepas. Bergegas menuju lubang pembuangan air di toilet, tidak lupa mengunci pintu kamar toiletnya biar fokus mancingnya. Magnet dimasukkan ke lubang pipa pembuangan air, Senter dihidupkan untuk memudahkan mengarahkan tali ke lubang paling dasar, beberapa kali memindahkan arah tempat jatuhnya magnet.
Alhamdulillah dari atas terlihat berkilau pantulan cahaya dari besi mengkilat dari bawa. Tali ditarik ke atas dan terasa agak berat. Setelah sampai di atas. Alhamdulillah piringan tutup jam tangan berhasil diambil dan didapatkan kembali dari lubang. Ingin mulut berkata alhamdulillah dengan nyaring, namun ingat ini di dalam toilet makruh mengucap alhamdulillah jadi bersyukurnya di dalam hati saja. Tali, magnet dan piringan tutup jam tangan dicuci dengan air mengalir agar bersih. Dikeringkan dengan tisu dan disatukan kembali dengan jam tangannya. Alhamdulillah jam tangan hadiah istri kembali dipakai di tangan kiri menemani bekerja dan beraktivitas untuk mengingatkan tentang waktu.
Ingatlah waktu adalah modal yang dimiliki sama oleh semua orang 24 jam sehari. waktu perlu diisi dan digunakan dengan sebaik mungkin seefektif mmungkin dan seefisien mungkin.
jangan anti pati terhadap masalah. baik di tempat kerja atau di tempat lainnya kemungkinan kita menemui masalah adalah sering. anggaplah masalah menjadi peluang untuk kita melakukan peningkatan. Dan pesan pak armala kita perlu satu level diatas masalah agar masalah tersebut dapat diselesaikan. jika da masalah yang belum selesai kemungkinan kita masih berada di bawah masalah. maka tingkatkanlah diri, be;lajarlah lagi ahar level kita naik berada di atas maslah dan amsalah dapat kita selesaikan. Masalah pun sebagai ujian penggugur dan penghapus dosa kita serta menaikkan kualitas kita.
Komentar
Posting Komentar